5.13.2010

Sisi Lain Istana

Tulisan yang berhubungan



Nama dan Peristiwa Mei 1998-2010
Sisi Lain Istana Presiden

Minggu, 3 Mei 1998, Presiden Soeharto dan Wakil Presiden BJ Habibie menjenguk mantan Panglima Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban Jenderal (Purn) Soemito Sastrodihardjo yang mengalami stroke dan dirawat di Rumah Sakit Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat. Soemitro Sastrodihardjo meninggal pada 10 Mei 1998 dalam usia 71 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, ketika Soeharto berada di Kairo, Mesir.

Senin, 4 Mei, di Bina Graha, diumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL). Sejumlah anggota DPR menolak kenaikan itu. Hari itu juga, Soeharto menghadri acara pertanggungjawaban Ketua Umum Badan Penyangga Pemasaran Cengkeh (BPPC) Hutomo Mandala Putra alias Tommy kepada Menteri perindustrian dan Perdagangan Mohamad Hasan alias Bob Hasan. Beberapa hari kemudian, BPPC dibubarkan. “Ingat BPPC, jadi ingat si artis canti itu’, komentar anggota DPR dari Partai Golkar, Nurul Arifin, pekan lalu.

Hari Senin, 4 Mei itu, di Bina Graha, seusai diterima Soearto, Menhakam/Pangab Jenderal Wiranto mengatakan, ABRI akan menindak tegas aksi mahasiswa yang dilakukan di luar kampus. Ketika itu aksi unjuk rasa para mahasiswa merebak di berbagai tempat di Indonesia. Mereka menyerukan Reformasi. Para mahasiswa juga menyerukan diselenggarakan Sidng Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Sabtu, 9 Mei, Soeharto terbang ke Kairo. Sebelum terbang, ia sempat menjelaskan tentang kenaikan harga BBM dan listrik. Sempat pula ia mengkritik pers yang dianggap memperkeruh suasana. Penjual Donat dan para wartwan yang tidak ikut ke Kairo di Bandar Halim Perdanakusuma, Jakarta, sempat berkata kepada para wartawan yang ikut ke Kairo, “Wah, ini dia para calon menteri Penerangan pemerintahan di pengasingan”.

Sabtu itu juga, Wakil Presiden BJ Habibie di Halim Perdanakusuma menanggapi seruan dari berbgai pihak agar diadakan Sidang Istimewa MPR. “Seruan tersebut melecehkan demokrasi dan rakyat”, ujar Habibie saat itu.

Ketika seruan reformasi dikumandangkan saat itu, Habibie memilih diadakan evolusi yang dipercepat, bukan reformasi. Sabtu sore waktu Kairo, rombongan Presiden Soeharto tiba di Mesir untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Negara-negara Kelompok 15 (G-15).

Pada 13 Mei, Soeharto bertemu masyarakat Indonesia di Kedutaan Besar Indonesia di Kairo. Ucapan Soeharto di sini menjadi berita utama Kompas dengan judul, “Bila Rakyat Tidak Menghendaki, Presiden Siap Mundur”.

Jum’at (15/5) subuh, Soeharto dan rombongan tiba kembali di Jakarta. Beberapa hari kemudian, Soeharto lengser dan BJ Habibie menjadi Presiden ke-3.

Hari Jum’at, 21 Mei 1999, BJ Habibie merayakan ulang tahun pertama menjadi Presiden dengan memotong tumpeng nasi kuning di Lantai III Wisma Negara, Komplek Istana, Jakarta.

Catatan menarik bulan Mei di Istana tahun 2000, yakni Senin 8 Mei 2000, Presiden Abdurrahman Wahid mengatakan, ada semacam gerakan untuk menjatuhkan dirinya dalam Sidang Umum MPR, Agustus 2000.

Cuplikan berbgai catatan menarik Mei tahun 2010, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi dan Informasi Haru Lelono bersama Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan para pejabat pemerintah lainnya bermain ketoprak di Gedung Kesenian Jakarta, Jum’at 7 Mei 2010.


(J OSDAR, Kompas Selasa 11 Mei 2010, hal 2)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas partisipasinya

 

Kunjungan

Aktifitas

Uzy Ibni Muhammad Copyright © 2009 WoodMag is Designed by Ipietoon for Free Blogger Template